Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Segera Antisipasi Dampak Kekeringan di Tanah Air
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyoroti dampak kekeringan yang mulai terlihat di Pulau Jawa.
Dia meminta bahaya kekurangan air bersih dan kebakaran yang mengancam masyarakat harus segera diantisipasi.
"Ancaman kekeringan dan kebakaran mulai terlihat sebagai dampak dari perubahan iklim yang terjadi. Upaya antisipasi untuk menekan dampak tersebut meluas harus segera dilakukan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/8).
Lestari menyampaikan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyebutkan hingga 23 Agustus 2023, sejumlah wilayah di Jawa Barat mengalami bencana hidrometeorologi kekeringan.
Bencana serupa juga terjadi di lima kabupaten di Jawa Tengah dan satu kabupaten di Jawa Timur.
"Ancaman kekeringan tersebut harus segera mendapat perhatian para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah, mengingat kekurangan air bersih bisa berdampak pada aspek kesehatan masyarakat," harapnya.
Merujuk catatan Unesco, rata-rata hak manusia atas air yaitu sebesar 60 liter per orang per hari.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum juga membagi standar kebutuhan air bersih berdasarkan wilayah.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta dampak kekeringan, seperti masalah air bersih dan kebakaran harus segera diantisipasi
- PAM Jaya Maksimalkan Kinerja Pompa Sedot untuk Distribusi Air Bersih
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- SPAM Jatiluhur Tahap I Beroperasi, Tingkatkan Layanan Air Bersih di Jaktim dan Jakut
- Reservoir Komunal jadi Inovasi Unggulan PAM Jaya Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga
- Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
- Indra Karya Beri Bantuan Air Bersih di NTT