Wakil Ketua MPR: Presiden Jangan Selalu Orang Jawa

jpnn.com - KENDARI – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan, proses demokrasi untuk mencari orang nomor satu di negeri tak boleh membatasi ruang gerak anak bangsa.
Pasalnya, selama ini banyak beredar kalimat bahwa presiden harus orang Jawa. Dalam sejarah bangsa Indonesia, presiden selama ini memang sangat lekat dengan suku Jawa.
“Semua sama dan peluang harus sama untuk menjadi presiden. Dan jangan selalu orang Jawa," kata Mahyudin saat bersilaturahmi bersama ratusan pelajar dan pengajar Sekolah SMAN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara, kemarin (29/10).
Menurutnya, selain memiliki hak yang sama, kualitas anak bangsa yang ada di berbagai provinsi tidak kalah dengan yang ada di Pulau Jawa. Hal itupun ia buktikan dengan memberikan beberapa pertanyaan ke sejumlah pelajar, mulai dari soal sistem ketatanegaraan hingga pelajaran formal.
‘Luar biasa, jarang sekali ada yang hafal pembukaan dan sebagian besar isi UUD 1945, serta teori-teori yang menurut saya sulit. Ini bukti bahwa pelajar di Kendari tak kalah dengan yang ada di Jawa. Semoga anak-anak di Kendari ini di kemudian hari bisa menjadi presiden," ucap Mahyudin. (ip/jos/jpnn)
KENDARI – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan, proses demokrasi untuk mencari orang nomor satu di negeri tak boleh membatasi ruang gerak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Francine PSI: Direksi Bank DKI Jangan Orang-Orang Titipan
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya