Wakil Ketua MPR Prihatin Sentimen Rasial Berkembang di Negeri Kampiun Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah merasa prihatin dengan lonjakan kasus kekerasan rasial terhadap orang-orang Asia di Amerika Serikat (AS).
Basarah menyayangkan serangan rasial yang mencapai ribuan kasus itu justru terjadi di negeri yang selama ini getol mengampanyekan demokrasi, isu-isu hak asasi manusia (HAM), dan multikulturalisme.
Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDI Perjuangan ini mengatakan rakyat Amerika Serikat seharusnya menjadikan kemenangan Presiden Joseph Robinette Biden Jr dan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai momentum kemenangan multikulturalisme.
Menurut dia, Biden pernah terlibat dalam mewujudkan perdamaian di Balkan, sedangkan Kamala Harris adalah anak seorang ibu berdarah India dan ayah yang keturunan British Jamaica.
“Bagaimana mungkin dari negeri yang menjunjung tinggi multikulturalisme itu kini merebak rasialisme yang masif,” kata Ahmad Basarah di Jakarta, Senin (22/3).
Media internasional memberitakan, pada tahun lalu kelompok advokasi bernama Stop AAPI Hate mengaku menerima lebih dari 2.800 laporan insiden kebencian yang ditujukan pada orang Asia-Amerika secara nasional di AS.
Kelompok tersebut bahkan menyiapkan alat pelaporan mandiri online pada awal pandemi Covid-19.
Dewan Perencanaan Kebijakan Asia Pasifik AS sejak Maret-Mei 2020 melaporkan lebih dari 800 insiden kebencian terkait Covid-19 dilaporkan dari 34 kabupaten di negara bagian California, AS.
Ahmad Basarah menyayangkan serangan rasial yang mencapai ribuan kasus itu justru terjadi di negeri yang selama ini getol mengampanyekan demokrasi, isu-isu hak asasi manusia (HAM), dan multikulturalisme.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi