Wakil Ketua MPR RI Kasih Komentar Tajam soal Pernyataan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengomentari pernyataan Presiden Jokowi yang hendak berdamai dengan COVID-19.
Menurut Hidayat, keinginan berdamai dengan COVID-19 itu semestinya dibarengi dengan kebijakan perintah kepada Kementistek, Kemenkes serta lembaga-lembaga lain, melakukan koordinasi serta kerja sama agar segera menemukan vaksin COVID-19.
Karena itu pemerintah harus mendukung riset di Kemenristek, dengan anggaran yang memadai. Tidak malah memotongnya.
Mengajak berperang atau berdamai dengan corona, hingga ditemukan vaksin, tanpa usaha serius dan anggaran yang memadai untuk riset, menurut Hidayat akan menjadi bukti bahwa pemerintah tak serius ingin memutus penyebaran virus COVID-19.
Pasalnya, anggaran di Kemenristek tidak mengalami penambahan, bahkan dipotong besar-besaran.
Padahal, riset sangat dibutuhkan untuk menemukan vaksin COVID-19 sebagai cara efektif untuk menyelesaikan darurat kesehatan bencana nasional COVID-19.
Apalagi jumlah korban yang terpapar semakin banyak, termasuk korban meninggal dari kalangan tenaga kesehatan.
“Untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dan NKRI, semestinya presiden komitmen dengan menambahkan anggaran riset untuk percepatan penemuan vaksin, bukan malah memangkasnya. Pak Jokowi, kita tidak akan bisa menang perang atau berdamai dengan corona, dan berdaulat secara kesehatan, jika kita tidak maksimal mendukung upaya penemuan vaksin,” kata Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/5).
Wakil Ketua MPR RI itu khawatir Indonesia terlambat menemukan vaksin COVID-19, dan mengakibatkan semakin banyak korban yang jatuh.
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ahmad Muzani Bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Ini yang Dibahas
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi