Wakil Ketua MPR Sebut Pemikiran Bung Hatta Modal Penting Hadapi Tantangan Ekonomi

Menurut Usman, pemikiran Bung Hatta memberi corak ke-Indonesia-an dengan religiusitas terutama keislaman.
Sejumlah pemikiran Bung Hatta tersebut, ujar Usman, merupakan jalan tengah di antara komunisme dan liberalisme.
"Pertanyaannya apakah negara kita saat ini sudah benar-benar mengimplementasikan pemikiran-pemikiran Bung Hatta?" ujarnya.
Pada kesempatan itu wartawan senior Saur Hutabarat mengungkapkan Bung Hatta pada tingkat doktoral sempat pindah jurusan dari ekonomi ke Hukum Negara dan Hukum Administrasi.
Sehingga, jelas Saur, bisa dimengerti jika Bung Hatta mendapat sebuah frasa kuat yang berbunyi 'Dikuasai oleh Negara.'
Selain itu, Bung Hatta adalah sosok ekonomis, hidup sederhana, menganjurkan rakyat menabung, dan tidak ngemplang utang.
"Bung Hatta membayar utangnya ketika diberi pinjaman beasiswa sekolah di Belanda. Ketika pulang dari Belanda dia bayar itu utangnya," ujar Saur.
Saur juga mengajak untuk meneliti Perkumpulan Banda Muda yang dikelola Bung Hatta saat diasingkan ke Banda Naira.
Pemikiran Bung Hatta untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, gotong-royong dan keadilan sosial merupakan modal penting untuk menjawab tantangan ekonomi saat ini
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Kampus Berkolaborasi Mengatasi Darurat Sampah
- Semangat Memperkuat Kembali Kinerja Perekonomian Nasional
- Neng Eem: Semua Agama Mengajarkan Kebaikan dan Kedamaian
- Siti Fauziah: Perempuan Perlu Support System Lebih Kuat Agar Bergerak di Bidang Ekonomi
- Bantu Pangan Warga, Eddy Soeparno Gelar Bazar Tebus Murah di Cianjur
- Waka MPR Bicara Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan di Indonesia