Wakil Ketua MPR: Semestinya Presiden Dorong Segera Temukan Vaksin Covid-19

Wakil Ketua MPR: Semestinya Presiden Dorong Segera Temukan Vaksin Covid-19
Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR RI

Politikus PKS ini menyebutkan dalam kondisi normal, idealnya dana riset tidak kurang dari 2% PDB, namun Indonesia selama ini masih terjebak di kisaran 0,3% PDB. Apalagi dalam situasi pandemi dan bencana nasional yang mengancam eksistensi Bangsa.

Oleh karena itu, menurut Hidayat pemerintah harus memprioritaskan anggaran riset. Ia bahkan mencontohkan anggaran riset vaksin di beberapa negara sangatlah besar. Di Amerika Serikat misalnya mencapai  Rp 16,3 triliun, India sebesar Rp 1,6 triliun, dan Inggris dengan Rp 1,1 triliun.

“Saya khawatir Indonesia terlambat menemukan vaksin Covid-19, dan mengakibatkan semakin banyak korban yang jatuh akibat covid-19. Karena itu agar perang melawan covid-19 yang digaungkan Presiden Jokowi saat Konferensi virtual G20 bisa dimenangkan, pemerintah perlu senjata yang efektif antara lain adanya vaksin,” kata Hidayat.

“Kalaupun damai, maka damai dengan covid-19 akan bermanfaat dan selamatkan Bangsa, bila vaksin itu segera ditemukan oleh  pihak Indonesia. Dan itu hanya akan terjadi bila Pemerintah serius mendorong riset untuk menemukan vaksin covid-19.  Untuk itu pemerintah harus  segera merealokasi anggaran unt meningkatkan anggaran riset di kemenristek dan kemenkes, bukan malah memotongnya,” kata Hidayat lagi. 

Hidayat mencemaskan ketidakseriusan ini sebagai tanda bahwa rakyat disuruh cari selamat sendiri tanpa keseriusan Pemerintah. Menurutnya, hal ini akan tercatat sebagai preseden buruk dalam sejarah bangsa.

“Semestinya Pemerintah lebih serius, tidak sekadar menunggu ditemukannya vaksin dan rakyat dibuat bingung, dengan pernyataan dan kebijakan pejabat negara yang simpang siur, gonta-ganti, dan tidak fokus untuk efektif atasi penyebaran covid-19, seperti masalah transportasi dan PSBB itu,” kata Hidayat lagi.(jpnn)

Semestinya Pemerintah lebih serius, tidak sekadar menunggu ditemukannya vaksin dan rakyat dibuat bingung, dengan pernyataan dan kebijakan pejabat negara yang simpang siur, gonta-ganti.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News