Wakil Ketua MPR Tekankan Ketersediaan Bahan Pokok Harus Dibarengi Stabilitas Harga

Wakil Ketua MPR Tekankan Ketersediaan Bahan Pokok Harus Dibarengi Stabilitas Harga
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema 'Pemenuhan Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran' yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (6/3). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

"Fenomena kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran merupakan gambaran dari timpangnya antara pertumbuhan pertanian dan ekonomi kita," ujar Prof Bustanul.

Menurut Prof Bustanul, jika pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,05 persen, pertumbuhan sektor pertanian nasional hanya 1,3 persen.

Dia menegaskan pengaruh El Nino ikut menekan pertumbuhan sektor pertanian dan mengerek harga komoditas pertanian.

"Harga beras yang terkerek naik tidak bisa hanya diatasi dengan impor semata, permasalahan di sektor distribusi juga harus segera diperbaiki," ungkapnya.

Apalagi, tambah Prof Bustanul, negara eksportir beras seperti India menjelang Pemliu pada Mei mendatang pemerintahnya melarang ekspor beras untuk menahan harga beras di dalam negerinya tetap terjangkau.

Bustanul memperkirakan harga beras tidak akan kembali ke Rp 12 ribu per kilogram, tetapi akan terjadi keseimbangan baru.

Pada kesempatan itu, wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat dalam jangka pendek untuk kebutuhan Ramadan ketersediaan beras kemungkinan tidak ada masalah.

Namun, ujar Saur, untuk jangka panjang India dengan populasinya yang tumbuh 0,9 persen memiliki kewajiban di dalam negerinya untuk memperkuat pasokan pangannya.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyoroti harga kebutuhan pokok yang melonjak dalam sepekan terakhir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News