Wakil Menteri Dinilai Pemborosan
Senin, 09 November 2009 – 18:34 WIB
JAKARTA- Rencana Presiden SBY untuk melantik wakil menteri kembali dipersoalkan. Bukannya membantu kerja menteri, dikhawatirkan wakil menteri justru akan menciptakan kebingungan di tingkat bawahan. Dan yang penting lainnya, posisi baru ini dipastikan akan menambah beban keuangan negara. "Pemborosan keuangan negara dan buang-buang energi masyarakat untuk mengkritisinya," sindir Adhi M Massardi. Mantan juru bicara kepresidenan di era pemerintahan Abdurahman Wahid atau Gus Dur ini, menambahkan, kebingungan bisa muncul karena baik menteri maupun wakil menteri sama-sama merasa statusnya sama. Perasaan itu wajar muncul sebab keduanya dilantik oleh presiden.
Baca Juga:
"Jadi bawahannya pada bingung mau mengikuti yang mana," sambung Adhi, ditemui selepas bertemu Sekjen KPK Bambang Praptomo Sunu, Senin (9/11).
Sejak usulan muncul, berbagai pihak sudah menkritik ini adalah langkah SBY untuk membagi kekuasaan bagi partai politik yang tak mendapat jatah menteri.. Namun hal ini dibantah karena dipastikan wakil menteri berasal dari pejabat karier di departemen sendiri. Adapun kementerian yang diperkirakan mendapat posisi baru ini adalah Departemen Pertahanan, Keuangan, Perindustrian, Perhubungan, dan Pertanian. Pelantikan dijadwalkan akan dilakukan pada Rabu (11/11). (pra/JPNN)
JAKARTA- Rencana Presiden SBY untuk melantik wakil menteri kembali dipersoalkan. Bukannya membantu kerja menteri, dikhawatirkan wakil menteri justru
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana