Wakil Menteri Keuangan Sebut Indonesia Bersiap untuk Nol Emisi Karbon
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Indonesia bersiap untuk pembangkit listrik yang hijau atau ramah lingkungan.
Menurut dia, saat ini pemerintah tengah menyiapkan skema energy transition mechanism (ETM) untuk mengganti PLTU berbasis batu bara.
Pemerintah perlu berhati-hati saat beralih kepada EBT agar tidak merugikan pihak-pihak tertentu.
"Kalau kita mengatakan pembangkit listrik berbasis batu bara dilakukan early retirement, jadi dihentikan lebih cepat dengan kontraknya yang ada, maka harus ada kompensasi," ucap Suahasil di Jakarta, Kamis (22/10).
"Kita memerlukan uang untuk mengompensasi penggantian pembangkit yang ada dan kita juga butuh uang untuk pembangkit baru yang termasuk energi baru terbarukan (EBT)," imbuhnya.
Suahasil menyebut ada dua prinsip itu menjadi dasar pemerintah melakukan perubahan energy transition mechanism.
Dalam skema tersebut, kata Suahasil, pemerintah bisa meminta PLTU berbasis batu bara untuk pensiun dini dengan tetap menghormati kontrak-kontrak yang telah dibuat antara PLTU dan PT PLN (Persero) yang biasanya berjangka waktu panjang.
Menurutnya, pemerintah akan memberikan kompensasi atas aktivitas PLTU berbasis batu bara yang diminta berhenti tersebut. Setelah itu, pemerintah baru lah membangun pembangkit listrik yang termasuk EBT.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Indonesia bersiap untuk mempercepat proses nol emisi karbon dari target 2060 mendatang.
- Penuhi Kebutuhan Nataru, PLN Indonesia Power Siapkan Ribuan Personil Siaga
- Pelindo & Kolaborasi BUMN Meluncurkan TJSL Pelita Warna di Rutan Pondok Bambu
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga
- Resmi Hadir, Penabulu Shop Punya Visi Sosial Berkelanjutan