Wakil Rektor IPB Apresiasi Mentan Amran Jaga Inflasi Sektor Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dodik Nurochmat mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menjaga inflasi sektor pangan.
Menurut Dodik, inflasi pangan yang rendah dan terjaga merupakan tanda kemampuan daya beli masyarakat membaik yang diikuti dengan meningkatnya produksi sektor pertanian.
Menurut Dodik, selain rendahnya inflasi pangan yang berhasil dijaga oleh Amran Sulaiman, diperlukan juga perhatian terhadap kenaikan kesejahteraan petani.
Dia menambahkan, Kementerian Pertanian tidak boleh lengah mengawasi inflasi. Dodik menilai inflasi yang turun harus selaras dengan kesejahteraan petani.
“Tergantung baik atau tidak inflasi pangan yang menurun dalam konteks pertanian. Tergantung pada saat inflasi pangan turun, nilai tukar petani (NTP) bagaimana? Kalau NTP bagus, inflasi rendah, tidak masalah,” ujar Dodik, Jumat (26/1).
berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 angka inflasi pangan masih amat tinggi yaitu 10,57 persen.
Namun, selama tiga tahun atau periode 2017, angka inflasi pangan berhasil ditekan, bahkan terendah dalam sejarah Indonesia yakni hanya 1,26 persen.
Sejak 2014 hingga 2017, inflasi pangan menurun 88 persen. Pada 2018, angka inflasi pangan kembali menurun menjadi 0,26 persen.
Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dodik Nurochmat mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menjaga inflasi sektor pangan.
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Presiden Prabowo Apresiasi Upaya Pengendalian Inflasi Daerah di Rakor Kemendagri
- Prabowo Yakin Swasembada Pangan Kunci Pengendalian Inflasi