Wakil Wali Kota Bogor Sebut Bima Arya Kayak Anak TK
jpnn.com, BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman sudah sadar sejak lama dirinya bakal ditinggal Wali Kota Bima Arya saat Pilkada 2018. Keretakan itu dirasakannya sejak Januari 2017.
Usmar bercerita, pada awal Januari 2017 dirinya sempat bertemu dan berbicara langsung dengan Bima.
“Saat itu pada tanggal 5 Januari 2017 saya dan Bima berbincang di ruangan wali kota. Ketika itu dia bilang bahwa saya bermasalah di wilayah. Katanya masalah saya ini, ini, dan ini. Ketika ditanya ini itu apa? dia nggak jawab,” imbuh Usmar, Sabtu (30/12).
“Jadi kayak ngomong sama anak TK. Nggak dijelasin, saya bingung apa kesalahan saya. Mungkin seleranya lagi dengan KPK,” ucap politikus Partai Demokrat ini.
Usmar juga mengaku tak paham mengapa Bima lebih memilih orang lain, walau masih menginginkan bersama Demokrat. Dikatakan Usmar, pada Pilwalkot 2013, Demokrat koalisi dengan PAN dengan mengusung pasangan Bima-Usmar.
Saat itu, Demokrat punya 15 kursi dan terpilih. Namun Bima tidak mau lagi berpasangan dengan Usmar pada Pilwalkot 2018.
Usmar mengaku tidak tahu alasan Bima tidak mau lagi memilihnya. “Saya nggak paham mungkin dia punya analisis sendiri. Sekarang saya fokus saja besarkan partai. Sebab kondisi partai sedang babak belur sekarang. Ya, dia juga bikin susah orang tua Partai Demokrat (SBY). Ya bisa diartikan sendirilah,” ucapnya.
Usmar menilai sepertinya langkah Bima memilih orang lain kemungkinan karena menganggap bahwa kader Demokrat ada yang layak.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman sudah sadar sejak lama dirinya bakal ditinggal Wali Kota Bima Arya saat Pilkada 2018
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama
- KPU Kota Bogor Diingatkan Perhatikan TPS Rawan Bencana dan Kesehatan Petugas
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Wamendagri Bima Arya Apresiasi Layanan Mobil Keliling Jemput Bola Dukcapil Surakarta
- Gaji Kader Posyandu di Bogor Cuma Rp 50 Ribu, Rena Da Frina Berjanji Akan Menaikkan
- Bawaslu Bogor Segera Tindaklanjuti Dugaan Pembagian Amplop oleh Tim Rudy-Jaro