Wako Jogja: Saya Nggak Buka kok Disuruh Nutup Sarkem
jpnn.com - JOGJA – Keberadaan lokalisasi Pasar Kembang alias Sarkem di Kota Yogyakarta kembali menjadi polemik. Kementerian Sosial tak memasukkan lokalisasi yang berlokasi di dekat Stasiun Tugu itu dalam program prioritas untuk ditutup karena sifatnya ilegal.
Namun, Pemerintah Kota Yogyakarta juga tak bisa melegalkan Sarkem sebagai lokalisasi sehingga nantinya bisa ditutup secara resmi. Wali Kota Jogja Haryadi Suyudi secara tegas enggan untuk melegalkan lokalisasi terselubung itu.
HS -sapaan Haryadi- memilih untuk melakukan penertiban dengan menerjunkan satuan polisi pamong praja (Satpol PP). “Saya nggak buka kok suruh nutup. Ya, tertibkan sajalah,” ujarnya seperti dikutip Radar Jogja.
Ia menegaskan, Pemkot Yogyakarta tak bisa mengakui keberadaan Sarkem. Makanya, opsi paling efektif adalah dengan menempatkan Satpol PP di kawasan lokalisasi itu.
HS menambahkan, Satpol PP Yogyakarta bersama kepolisian bisa saja melakukan penindakan. Terutama mengenai aktivitas asusila di salah satu gang di Kelurahan Sosrowijayan, Kecamatan Gedongtengan itu. “Kalau aktivitasnya setiap hari, ya Satpol PP netheki (menunggui, red) tiap hari,” terang HS.
Karenanya jika Pemkot Yogyakarta didesak menutup Sarkem, maka jelas kesulitan mengambil langkah. Hanya saja Haryadi tetap mendukung rencana Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk menutup Sarkem secara bertahap. “Sekarang kan masih didata,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan Sarkem tak masuk dalam program Kementerian Sosial tentang lokalisasi yang diprioritaskan penutupannya pada tahun ini. Sebab, Sarkem tidak resmi sebagai lokalisasi sehingga Kemensos tak memasukkannya di program tahun 2015 ini.(jpnn)
JOGJA – Keberadaan lokalisasi Pasar Kembang alias Sarkem di Kota Yogyakarta kembali menjadi polemik. Kementerian Sosial tak memasukkan lokalisasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong