Wako Samarinda Dijerat Kasus Lama atau Baru sih?
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menduga ada kriminalisasi terhadap kadernya, yang juga Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.
Hinca pada Rabu (3/1) malam menuturkan, dugaan kriminalisasi bermula ketika Syaharie dipanggil delapan kali oleh partai tertentu. Ketika itu Syaharie diminta untuk berpasangan dengan Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin.
Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin menjelaskan, awal mula kasus ini merupakan pengembangan dari temuan Satgas Saber Pungli untuk pungli lahan parkir di pelabuhan Samarinda.
”Setelah sidang selesai, fakta-fakta dipersidangan itu dijadikan bahan untuk penyelidikan,” terangnya.
Untuk kasus permulaan itu sempat membesar dan mendapatkan sorotan dari masyarakat. ”Ya rame-rame dulu itu,” ujarnya ditemui di Ruang Rupatama Mabes Polri, Kamis (4/1).
Artinya, kasus tersebut bukan muncul tiba-tiba. Namun, justru sudah lama sejak Satgas Saber Pungli. ”Maka, kalau disebut kriminalisasi itu salah. Ini kasus sudah lama,” terangnya.
Soal adanya Peraturan Kapolri untuk tidak memproses calon kepala daerah, dia menjelaskan bahwa saat ini Jaang belum menjadi calon kepala daerah.
Aturan itu berlaku kalau sudah terdaftar di KPU. ”Kan belum,” paparnya.
Kasus yang menjerat Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menjadi sorotan lantaran ada aroma kepentingan politik terkait Pilgub Kaltim.
- Hasil Pleno KPU Kaltim: Rudy-Seno 55,7 Persen, Isran-Hadi 44,3 Persen
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Survei LPMM Gen Z dan Milenial Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji di Pilgub Kaltim
- Pilgub Kaltim: Elektabilitas Isran-Hadi Belum Mampu Kalahkan Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Jelang Pencoblosan, Rudy Mas'ud-Seno Aji Bakal Jadi Pemenang di Pilgub Kaltim
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%