'Waktu Aku Pergi, Mamak Menangis'

Para peserta yang mengikuti program SM3T mengabdi setahun penuh di lokasi yang telah ditentukan. Demikian juga Zully.
Ia mengabdi dan mengajar di SMP Negeri (SMPN) 4 Satu Atap di Desa Sungai Tomab, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kedua orang tua Zully mengantar langsung dirinya hingga bandara internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. Sebelum meninggalkan Bumi Serambi Mekah, ibunya sempat berpesan agar ia selalu menjaga diri.
"Pulanglah dengan kondisi sama seperti kau berangkat," kenangnya.
Pesan sang ibu tetap ia ingat dan pegang teguh. Ketika berpisah dengan keluarganya ia merasa sangat sedih.
Saat itu kedua orang tuanya menitikkan air mata, namun tidak dengan Zully. Menurutnya menangis saat berpisah dengan keluarganya pantang atau pamali.
"Sedih jelas. Waktu aku pergi, mamak menangis. Tapi aku nggak menangis sama sekali. Pantang," katanya.
Ia bercerita, sepekan tiba di Sambas, Kalbar, rasa sedih menghantuinya. Bahkan ia merasasangat jauh dari keluarga dan tempat kelahiran. Dalam sepekan itu, ia merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Terinspirasi novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Zully Hijah Yanti AD akhirnya mengabdi ke Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
- Puluhan Tahun Mengabdi Penuh Dedikasi, Guru SLB di Cibinong Dapat Hadiah Umrah dari Pemkab Bogor
- Pengamat Sebut Bahlil Lahadalia Tokoh Laskar Pelangi dari Indonesia Timur
- Rizal GSM: Guru di Australia Cara Mengajarnya seperti Film Laskar Pelangi, Indonesia Bagaimana?
- Pelangi Kesepian
- Pelangi Mangga
- Pelangi Bangkit