Waktu Itu Dafa Hanya Manggil Saya, Ibu...Ibu...
jpnn.com, JAKARTA - Risma Oktaviani tak akan pernah melupakan penyanderaan yang dialaminya bersama Dafa Ibnu Hafiz, 2, putranya, malam itu.
Perempuan 26 tahun tersebut masih trauma. Perampasan yang berujung penyanderaan itu nyaris membuat nyawanya dan sang buah hati melayang.
Meski begitu, Risma bersyukur. Berkat bantuan petugas dan warga, dia dan anaknya selamat.
’’Terima kasih sebesar-besarnya untuk warga dan petugas yang telah menyelamatkan nyawa saya dan Dafa,’’ kata Risma di RS Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur, kemarin (10/4).
Risma bercerita, peristiwa itu berawal ketika dirinya hendak pulang pada Minggu malam (9/4).
Dia baru pulang dari rumah Nur Sopian, ibu suaminya. Risma biasa mengunjungi mertuanya tersebut.
Saat weekend, dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga besarnya itu.
Setelah seharian berkumpul, Risma pamit pulang. Dia naik angkutan kota (angkot) KWK 25 dari Bintara menuju rumahnya di Jalan Layur BI, RT 7, RW 11, Pulogadung, Jakarta Timur.
Risma Oktaviani tak akan pernah melupakan penyanderaan yang dialaminya bersama Dafa Ibnu Hafiz, 2, putranya, malam itu.
- Cerita Risma soal Penutupan Dolly hingga Ungkap Silsilah Keluarganya
- Perkuat Risma-Hans, Hasto Konsolidasikan Gerakan di Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Bukan Pemimpin Pencitraan Penuh Kebohongan
- Bicara di Ponorogo, Hasto Harap Kader PDIP Tak Lemah setelah Menghadapi Pengkhianatan
- Sekjen PDIP: Risma Simbol Antikorupsi yang Memakmurkan Rakyat Jatim