Waktu Itu Dafa Hanya Manggil Saya, Ibu...Ibu...
Jika mau menuruti, polisi tersebut berjanji tidak bertindak tegas. Negosiasi itu berjalan alot.
Hermawan bergeming. Aparat pun bertindak tegas dengan memberikan satu tembakan peringatan.
Suara tembakan tersebut membuat Hermawan kaget. Pisau yang dipegangnya mengenai punggung kiri Dafa. Risma bertambah panik. Sambil memeluk Dafa, dia berusaha meloloskan diri.
’’Saat hendak kabur, pelaku berusaha melukai Dafa. Gagal. Dafa langsung ditarik warga,’’ ujarnya.
Tidak lama, peluru petugas menembus lengan kanan Hermawan. Pelaku pun terkapar. Petugas bergegas menangkap dan mengevakuasi Hermawan ke RS Polri Kramat Jati.
Sementara itu, Risma dan Dafa dibawa ke RS Islam Jakarta. ’’Saya tidak terlalu ingat saat penangkapan. Soalnya, kondisi saya sudah sangat lemas dan setengah sadar,’’ papar Risma.
Susan Hendriaarini, dokter ahli bedah jantung, paru-paru, dan pembuluh darah RS Persahabatan, menjelaskan bahwa Dafa dirujuk ke RS tersebut kemarin pukul 02.00.
Saat itu, kondisi Dafa stabil. Fisiknya masih kuat. Hanya, balita tersebut mengalami luka robek di punggung kiri karena sayatan senjata tajam.
Risma Oktaviani tak akan pernah melupakan penyanderaan yang dialaminya bersama Dafa Ibnu Hafiz, 2, putranya, malam itu.
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- Cerita Risma soal Penutupan Dolly hingga Ungkap Silsilah Keluarganya
- Perkuat Risma-Hans, Hasto Konsolidasikan Gerakan di Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Bukan Pemimpin Pencitraan Penuh Kebohongan