Waktunya Regenerasi Tokoh Politik Bangsa
Oleh: Ghaffar Ramdi
Dengan kata lain, keberadaan anak-anak muda di level politik mana pun, baik di pemerintahan maupun legislatif, benar-benar mewakili anak muda, bukan orang tua yang dicitrakan sebagai anak muda.
Hal itu menarik karena ketika memasuki tahun-tahun politik seperti sekarang, banyak politisi yang secara usia sudah termasuk tua, demi menarik perhatian dan suara kalangan muda, kemudian menampakkan diri seolah-olah seperti anak muda.
Guna mengantisipasi hal-hal seperti, sudah saatnya anak-anak muda menampakkan diri sebagai tokoh politik dalam negeri.
Terlepas dari semua anggapan yang akan mematahkan semangat anak-anak muda di dunia politik, sebenarnya memang sudah dibenarkan bahwa yang namanya regenerasi itu perlu, termasuk regenerasi tokoh politik bangsa.
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang
Karena tokoh-tokoh politik yang ada rata-rata tidak muda lagi, perlukah dilakukan regenerasi?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Pemuda Muhamadiyah Harus Siap Hadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Hadir di Kampanye Jhony Banua Rouw-Darwis Massi, Kaesang: Sudah Tahu, Kan