Walah! Bupati Tasik Ikut Tolak Sertifikasi Khatib

jpnn.com - jpnn.com - Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menolak tegas rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag) yang akan menyertifikasi khatib.
Karena menurut Uu, syarat dan rukun menjadi khatib itu sudah ada dalam ajaran agama Islam dan ulama sudah mengetahuinya.
Kemudian, kata Uu, syarat sah berkhutbah itu diantaranya membaca shalawat, membaca satu sampai dua ayat suci Alquran dalam khutbah pertama dan kedua dan kemudian berdoa untuk umat Islam.
Jadi, terangnya, tidak ada di dalam aturan harus ada sertifikasi khatib. Oleh karena itu kepada pemerintah pusat, orang nomor satu di Pemkab Tasikmalaya ini meminta jangan terlalu mengintervensi masalah keagamaan.
“Karena ini harusnya bukan Kemenag tetapi oleh ulama,” kritiknya saat menghubungi Radar, Jumat (3/2).
Uu pun mempertanyakan keputusan pemerintah pusat yang akan menyertifikasi khatib, sedangkan para pendeta atau para penyampai agama lainnya tidak disertifikasi.
“Ini harus ada keseimbangan,” kritiknya lagi.
Penyampaian isi ceramah Islam, kata Uu, sudah diatur di dalam ilmu fiqih dan tidak ada yang mengarah ke provokasi atau adu domba.
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menolak tegas rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag) yang akan menyertifikasi khatib.
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan
- Tanggal Berapa Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025? Simak Penjelasan Kemenag
- UIN Jakarta Masuk QS WUR 2025, Kemenag: Sejalan dengan Internasionalisasi PTKI
- Kemenag Bersama Belasan LAZ Bersinergi Berikan Beasiswa Zakat untuk Pendidikan