Walah, KPK-nya Malaysia Tegaskan Najib Tak Korup
KUALA LUMPUR - Tidak sia-sia Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak merombak kabinetnya. Setelah terpaksa bertahan dalam kritik dan protes gara-gara skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkannya, Najib akhirnya bisa bernapas lega. Sebab, aliran dana ke rekening pria 62 tahun itu dianggap legal.
Kemarin (4/8) Badan Antikorupsi Malaysia (MACC) memaparkan bahwa dana transferan sebesar USD 700 juta atau sekitar Rp 9,4 triliun tersebut adalah donasi. Karena itu, tidak ada yang perlu Najib jelaskan atas hal tersebut. Juga, yang lebih penting, ketua partai Barisan Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) itu dianggap tidak melanggar apa pun. Sebagai penerima donasi, dia tidak "berdosa".
Keterangan MACC itu menjadi bukti bagi Najib dan kubunya bahwa mereka tidak bersalah. Artinya, 1MDB juga lolos dari jerat hukum. Selama ini, lembaga investasi milik Kementerian Keuangan tersebut diyakini sebagai kaki tangan penyuap Najib. Sebab, dana ilegal tersebut dialirkan ke rekening Najib lewat 1MDB. "PM tidak terbukti melakukan pelanggaran kriminal dalam kasus ini," terang lembaga antirasuah tersebut.
Lebih lanjut KPK-nya Malaysia itu menyebutkan, dana yang mengalir ke rekening Najib berasal dari beberapa sumber dan mereka semua adalah donatur. "Dana itu tidak berasal dari 1MDB," tegas MACC, yang langsung melaporkan temuan itu kepada Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali. Sayang, dalam keterangan tertulis itu, MACC tak menyebutkan identitas para donatur yang mentransfer uang kepada Najib.
Tak pelak, keterangan MACC itu langsung menuai kritik dari dalam negeri. Para pengamat dan pakar politik tidak yakin bahwa paparan hasil investigasi internal MACC tersebut valid. Apalagi, MACC sengaja merilis laporannya saat Najib sudah merombak kabinet dan menempatkan orang-orang kepercayaan di posisi penting. Karena itu, mereka mendesak MACC mengungkap identitas para donatur tersebut.
"Keterangan MACC hari ini (kemarin, Red) justru menimbulkan tanda tanya besar dalam benak saya. Mereka harus memaparkan identitas para donatur yang saya yakin mengharapkan imbalan dari pemerintah karena telah memberikan donasi yang jumlahnya sangat besar," ungkap Ambiga Sreenevasan, pengacara yang juga ketua Komunitas HAM Nasional Malaysia. Dia yakin bahwa donasi itu tidak cuma-cuma.
Sebelumnya, pengacara oposisi yang lain, Rafizi Ramli, juga memaparkan kekhawatiran yang sama. "PM mungkin akan mengklaim dana itu sebagai donasi dari beberapa individu asal Timur Tengah. Keterangan itu jelas akan membuat investigasi kasus dugaan korupsi tersebut terhambat," terangnya. Kendati demikian, Najib tetap harus menjelaskan hubungan para donatur itu dengan 1MDB.
Bulan lalu Wall Street Journal (WSJ) memberitakan dugaan korupsi yang melibatkan Najib dan 1MDB. Laporan itu mereka publikasikan setelah menemukan dana misterius yang dikirim 1MDB ke sejumlah rekening bank milik Najib. Saat itu harian berbahasa Inggris tersebut juga melampirkan sejumlah bukti. Najib berang dan membantah seluruh tudingan. Tapi, sejauh ini, dia tidak menggugat WSJ. (AP/AFP/malaysianinsider/time/hep/c11/ami)
KUALA LUMPUR - Tidak sia-sia Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak merombak kabinetnya. Setelah terpaksa bertahan dalam kritik dan protes gara-gara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29