Walah, Sampit Terancam Jadi Kota Sampah

jpnn.com, SAMPIT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur masih menyisakan pekerjaan rumah yang sangat besar.
Salah satunya perihal penanganan sampah. Saat ini, sampah menumpuk di beberapa sudut kota.
Kepala Seksi Penanganan Sampah DLH Kotim Era Yules mengatakan, sampah yang menumpuk belakangan ini karena pihaknya terkendala bahan bakar minyak (BBM ) untuk operasional truk pengangkut.
Selain itu, dirinya juga tidak dilibatkan lagi menangani sampah.
”Memang belakangan ini persoalannya adalah karena BBM, dan juga saya tidak dilibatkan lagi dalam urusan penanganan sampah mulai 1 Maret lalu,” kata Era Yules, Selasa (25/4).
Persoalan lain, kata dia, pekerja di tempat pembuangan akhir (TPA) diganti tanpa pemberitahuan.
”Adanya pergantian pekerja di TPA juga saya tidak tahu,” tambah Yules.
Dia menambahkan, persoalan sampah tidak bisa dituntaskan apabila pejabat tak dikembalikan ke tupoksi masing-masing.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur masih menyisakan pekerjaan rumah yang sangat besar.
- Tempat Pembuangan Akhir Kota Pekalongan Ditutup 6 Bulan, Ini Penyebabnya
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Revisi Undang-Undang Pengelolaan Sampah
- Sampah dari Jogja Sering Dibuang ke Klaten, DLH Jateng Langsung Perketat Patroli
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Kampus Berkolaborasi Mengatasi Darurat Sampah
- Rumah Mesin Salurkan Puluhan Pengolah Sampah ke 15 Kota dan Kabupaten Sepanjang 2024
- HPSN 2025, Danone Indonesia & Shind Jogja Gelar Lomba SpeakUp dan Kreasi Daur Ulang