Walah, Terduga Pemesan Jasa Saracen Ternyata Keluarga Polisi

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap seorang bernama Asma Dewi yang diduga sebagai pengguna jasa sindikat Saracen. Polisi membekuk ibu rumah tangga itu di Kompleks Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (AKRI) Jakarta Selatan, Jumat (8/9).
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, Asma berasal dari keluarga polisi. Bahkan ada yang masih aktif.
"Kakaknya aktif. Kakaknya itu polwan dan polki (polisi laki-laki)," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/9).
Namun, Setyo enggan menyebut identitas dua kakak Asma yang masih aktif di Polri. Yang pasti, kakak laki-laki Asma merupakan perwira di Polri.
“Tugas di Mabes Polri. Kakaknya laki-laki, itu junior saya," jelas Setyo.
Namun, Setyo memastikan dua anggota Polri itu tak terkait dengan Asma ataupun unggahannya yang bernuansa kebencian ataupun suku, agama, ras dan antaragolongan (SARA).
Meski begitu, Setyo mengaku penyidik akan memeriksa kedua anggota polisi untuk mengetahui latar belakang Asma dalam kasus ini. "Pasti akan diminta keterangan," jelas dia.
Sebelumnya Bareskrim Polri menangkap Asma berdasar informasi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebab, ada transfer uang Rp 75 juta dari Asma ke salah satu anggota inti Saracen.(mg4/jpnn)
Asma Dewi yang ditangkap Bareskrim karena diduga menggunakan jasa Saracen ternyata memiliki kakak laki-laki yang masih aktif sebagai perwira di Mabes Polri.
- Hoaks Titiek Puspa Meninggal Dunia, Inul Daratista Ungkap Kondisinya
- IRT di Inhu Mengaku Dibegal, Saat Diselidiki Polisi, Ternyata
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos
- Akademisi Sebut Hoaks Hambat Perkembangan Generasi Indonesia Emas 2045
- AM Hendropriyono: Waspadai Sentimen SARA Operasi Penggalangan Negara Adidaya ke Masyarakat RI
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun