Walau Bebas, Wartawan Australia Peter Greste Masih Merasa Terancam di Mesir

Peter mengatakan, ia percaya penderitaannya berakhir ketika ia meninggalkan Mesir pada bulan Februari lalu, dan lantas terkejut mendengar ia masih disebut sebagai terdakwa di pengadilan Mesir.
Namun, ia mengatakan, dirinya tak menerima indikasi apapun dari hasil persidangannya ketika ia dideportasi.
"Satu-satunya dokumen yang kami tandatangani adalah selembar kertas yang menyebut bahwa saya dibebaskan dalam kondisi sehat dan dengan semua barang-barang saya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, "Kami merasa ditinggalkan dalam ketidakpastian hukum ini dan pengadilan pastinya belum menerima apa-apa dari pemerintah Mesir dan mereka belum menerima apa-apa dari Pemerintah Australia.”
"Sejauh yang saya tahu, Hakim tak punya dokumen untuk tetap mempertahankan laporan itu, yang bisa menjelaskan mengapa saya telah dihapus dari kasus ini," tambahnya.
Wartawan Australia Peter Greste mengatakan, ia masih terancam atas tuduhan terorisme di Mesir. Wartawan Al Jazeera ini dideportasi pada bulan Februari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia