Walhi Bantah Mahfud MD soal Penambangan Andesit di Desa Wadas
jpnn.com, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta menyatakan penambangan batu andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) tak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal.
Pernyataan itu berbeda dengan klaim Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut penambangan andesit itu telah dilengkapi AMDAL dan tidak melanggar aturan.
Direktur Walhi Yogyakarta Halik Sandera berujar Amdal yang diterbitkan hanya disatukan dengan pembangunan Bendungan Bener.
Seharusnya, kata Halik, Amdal itu berbeda mengingat lokasi Desa Wadas dan Bendungan Bener berjarak hampir 10 kilometer.
“Jadi, tidak betul kalau rencana penambangan ini dia punya Amdal tersendiri. Kalau kemudian ini dijadikan satu Amdalnya dengan Bendungan Bener, secara tapak lokasi, kan, berbeda,” ucap Halik saat dihubungi JPNN.com pada Senin (14/2).
Halik mengatakan Amdal antara kedua lokasi itu seharusnya tidak disatukan mengingat dampak lingkungan yang dihasilkan juga berbeda.
"Secara dampak, kan, juga berbeda terhadap dampak sosial dan dampak lingkungan cukup berbeda. Seharusnya dalam prinsip penyusunan dokumen lingkungan itu berbeda,” ujarnya.
Walhi pun keberatan saat pemerintah mengeklaim pembangunan Bendungan Bener urgen karena untuk kepentingan umum.
Aktivis WALHI Yogyakarta membantah pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD soal penambangan andesit di Desa Wadas, Jateng.
- Sukses Kendalikan Inflasi, 12 Daerah Terima Penghargaan 'Jateng Inspiring Economic Effort Award 2024'
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Produktivitas Meningkat, Sembilan Perusahaan di Jateng Raih Penghargaan Siddhakarya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- PDIP Gelar Konsolidasi Pemenangan di Jateng, Megawati Berharap Pilkada Tanpa Intervensi
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget