WALHI Catat Kerusakan Hutan di NTB Mencapai 60 Persen
jpnn.com, MATARAM - Baru-baru ini Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) membeberkan hasil investigasinya tentang angka kerusakan hutan.
WALHI mencatat kerusakan hutan di NTB saat ini telah mencapai angka yang sangat krusial, yakni 60 Persen dari total kawasan hutan 1.071.722 Juta hektare (Ha).
"Dari hasil investigasi walhi NTB mencatat laju kerusakan hutan di NTB telah mencapai 60 persen dari luasan hutan di NTB," kata Direktur Walhi NTB Amry Nuryadin, Senin (28/8).
Menurut Amry, jumlah kerusakan hutan NTB yang lebih dari setengah itu disebabkan beberapa faktor.
"Seperti aktfitas pertambangan, perambahan hutan dan alih fungsi lahan untuk kepentingan pembangunan pariwisata," ujarnya.
WALHI NTB mencatat beberapa pembangunan yang berdampak penting bagi lingkungan hidup sehingga terjadinya kerusakan ekologi dan kehancuran ekosistem hutan di NTB.
"Catatan kami ada Pertambangan PT AMNT yang berada di kawasan hutan (IPPKH) seluas 7000 Ha," imbuhnya.
Selain itu, ada juga aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT STM memegang izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di Hu’u dompu dengan luas 19.260 hektar.
WALHI NTB mencatat beberapa pembangunan yang berdampak penting bagi lingkungan hidup sehingga terjadinya kerusakan ekologi dan kehancuran ekosistem hutan di NTB
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Pelindo Dorong Sekolah Ramah Lingkungan lewat Program Adiwiyata
- Rock in Solo jadi Panggung Kampanye Atasi Kerusakan Lingkungan
- Perkumpulan Penulis Indonesia ALINEA Menggaungkan Isu Lingkungan dengan Wahana Kreatif
- Berkomitmen pada Masyarakat, Komunitas Sepakbola Alumni SMAN 8 Jakarta Bikin Yayasan
- Blibli Bersama Ecoxyztem Menggelar Langkah Membumi Festival 2024