WALHI: Kebijakan Menhut Tak Masuk Akal
Senin, 12 Januari 2009 – 15:56 WIB
JAKARTA – Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menilai kebijakan Menteri Kehutanan terkait dengan pernyataannya bahwa Industri pulp dan kertas dapat menggunakan bahan baku kayu dari hutan alam tidak rasional. Kebijakan pemerintah tersebut, menurut Walhi hanya akan meningkatkan bencana ekologis seiring dengan legalisasi pembabatan kawasan hutan alam, sementara upaya rehabilitasi dan reboisasi hutan dan lahan masih sangat jauh dari harapan. “Indonesia juga seharusnya tidak memprioritaskan pembangunan usaha kehutanan skala besar dan luas, seperti hutan tanaman industri, industri pulp dan kertas, serta perkebunan besar kelapa sawit. Karena sebenarnya ekonomi Indonesia lebih ditopang pada usaha-usaha perkebunan rakyat dan komoditas pertanian, dibanding oleh industri pulp dan kertas.” tegasnya.
“Menteri Kehutanan mungkin sudah lupa bahwa 72 persen hutan alam Indonesia telah musnah, dan hanya tersisa sedikit kawasan hutan alam yang masih baik di Indonesia, dan oleh Menhut juga akan dihancurkan demi menyelamatkan pengusaha pulp dan kertas” ujar Berry Nahdian Forqan, Direktur Eksekutif Nasional Walhi, di Jakarta, Senin (12/1).
Baca Juga:
Merujuk pada data yang dikeluarkan Departemen Kehutanan sendiri, ujar Berry, telah keluar perizinan bagi 222 unit perusahaan hutan tanaman industri (HTI) dengan luas 9,807 juta hektar, sementara hingga 2008 realisasi tanaman HTI baru mencapai 4,3 juta hektar. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya para pengusaha HTI tidak pernah menunjukkan keseriusannya dalam membangun usahanya, serta hanya ingin mengambil kayu dan menyisakan lahan semakin kritis.
Baca Juga:
JAKARTA – Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menilai kebijakan Menteri Kehutanan terkait dengan pernyataannya bahwa Industri pulp dan kertas dapat
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis