Walhi: Pasang Spanduk di Pohon, Caleg tak Pro Lingkungan Hidup

Khalisah mengungkapkan caleg incumbent yang terindikasi terlibat kasus korupsi di sektor pertambangan dan migas tidak termasuk dalam daftar Walhi.
Menurutnya, mereka rentan memiliki konflik kepentingan dengan bisnis pertambangan atau perkebunan yang merusak lingkungan.
"Beberapa anggota dewan yang namanya terseret kasus korupsi sektor lingkungan seperti Sutan Bhatoegana, Jhonny Allen, dan anggota Komisi VII DPR yang terima THR SKK Migas itu tidak termasuk dalam tujuh persen caleg pro lingkungan," sambungnya.
Cara kampanye yang dilakukan caleg juga menjadi pertimbangan Walhi. Menurut Khalisah, penempatan alat peraga atau atribut kampanye yang merusak lingkungan juga menunjukkan ketidakberpihakan caleg terhadap pelestarian lingkungan hidup.
"Memasang spanduk atau menempel poster di pohon juga salah satu indikator caleg tidak pro lingkungan," tuturnya.
Keberpihakan DPR RI dalam penyelamatan lingkungan, kata dia, sangat penting mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang sangat banyak.
Kebijakan dan produk undang-undang yang dihasilkan anggota dewan periode mendatang bisa mencegah kegiatan eksplorasi sumber daya alam yang merusak lingkungan.
Khalisah menyatakan dalam waktu dekat, Walhi akan mempublikasikan daftar nama caleg yang pro lingkungan. Publikasi daftar tersebut diharapkan bisa menjadi acuan masyarakat untuk memilih wakilnya di parlemen pada pemilu 2014. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyayangkan sedikitnya jumlah caleg yang pro terhadap perlindungan lingkungan hidup. Menurut aktivis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gunung Marapi di Sumbar Dilaporkan Mengalami 3 Kali Erupsi
- KBMI Akan Peringati May Day di Monas: Kami Ingin Menyampaikan Aspirasi Langsung kepada Prabowo
- Gubernur Lampung Dukung Gerakan Dapur Indonesia Jalankan Program MBG Rutin
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Jaga Ekosistem Laut, PIS Tanam 3.000 Bibit Lamun di Teluk Bakau
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara