WALHI Sebut Warga Desa Wadas Masih Trauma dan Ketakutan, Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Yogyakarta Halik Sandera mengungkapkan kondisi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah berangsur membaik.
Hal ini lantaran jaringan internet mulai pulih dan listrik yang disebut kembali menyala.
Meski demikian, hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi warga terutama perempuan dan anak.
Halik berujar, sejumlah kendaraan patroli aparat terutama polisi masih terus berlalu lalang di Desa Wadas sehingga menyebabkan ketakutan dan trauma.
“Sehingga ini kami menyebutnya bagian dari intimidasi terhadap warga. Karena warga masih merasa trauma khususnya perempuan dan anak,” ucap Direktur WALHI itu saat dihubungi JPNN.com, Senin (14/2).
Menurut Halik, trauma tersebut timbul akibat sejumlah kejadian sebelumnya yang dialami warga, yakni penangkapan dan pengepungan yang dilakukan oleh polisi.
Tak hanya penangkapan saat Februari 2022, dia menyebutkan kejadian serupa juga pernah terjadi pada April 2021 bahkan ada warga yang sempat diseret.
“Karena kejadian penangkapan dan kemudian pengepungan dengan jumlah personel yang cukup banyak. Pemicunya itu bagaimana intimidasi yang dilakukan polisi itu yang jadi trauma warga,” jelasnya.
Halik berujar, sejumlah kendaraan patroli aparat terutama polisi masih terus berlalu lalang di Desa Wadas sehingga menyebabkan ketakutan dan trauma.
- Raffi Ahmad Mundur, Pembangunan Beach Club Gunungkidul Disetop?
- Koalisi Masyarakat Sipil Khawatir Revisi UU TNI Kembalikan Dwifungsi ABRI
- Pemerintah Harus Lakukan Ini untuk Atasi Penurunan Muka Tanah Jakarta
- Korban Persetubuhan Sedarah di Rejang Lebong Alami Keguguran, Polisi Langsung Lakukan Ini
- Pemilu 2024: Kemunduran Demokrasi dan Ancaman Masa Depan Agenda Kerakyatan
- Ganjar Datangi WALHI untuk Berdiskusi, Hasilnya Seide soal Hilirisasi Rempah-Rempah