WALHI Soroti Dampak Buruk dari BBM RON Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) kembali mengingatkan dampak buruk penggunaan bahan bakar minyak (BBM) beroktan rendah.
Mulai dari pencemaran udara hingga gangguan kesehatan, termasuk penurunan tingkat kecerdasan.
Selain membuat pembakaran tidak sempurna dalam ruang bakar yang menyebabkan peningkatan emisi, BBM RON rendah juga berdampak buruk terhadap kesehatan.
Di antaranya gangguan pada paru-paru yang membuat gangguan pada organ pernasafan.
“Dampaknya sangat buruk, terutama pada golongan rentan, seperti orang tua dan anak-anak. Dampak ini banyak ditemui di perkotaan. Mereka yang berjalan kaki pun bisa terpapar,” kata Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi WALHI Nasional Dwi Sawung.
Bahkan, lanjut Sawung, saking berbahayanya BBM RON rendah pengguna mobil pribadi ber-AC dengan kaca tertutup pun, tak luput dari ancaman polusi di jalanan.
“Masih bisa (masuk ke dalam mobil). Ada partikel tertentu yang tetap masih bisa masuk ke dalam kendaraan,” ungkapnya.
Tidak hanya lingkungan dan kesehatan. BBM RON rendah juga berdampak buruk terhadap sisi ekonomi. Kerugian akibat penurunan kualitas udara dan gangguan kesehatan, misalnya, memiliki kompensasi biaya yang sangat mahal.
WALHI membeberkan dampak buruk dari penggunaan BBM RON rendah baik bagi lingkungan dan kesehatan.
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Jaga Pelayanan BBM, Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga