Walhi Tolak Proyek Kereta Api di Kalteng
Minggu, 07 Agustus 2011 – 02:17 WIB

Walhi Tolak Proyek Kereta Api di Kalteng
Artinya sama saja, apabila rel kereta api yang dibangun dan digagas oleh pemerintah provinsi dari Puruk Cahu-Bengkuang, juga akan mempecepat penghancuran ekosestem dan lingkungan di wilayah jantung Borneo ini.
"Seharusnya yang ditolak adalah izin konsesi pertambangan yang ada di wilayah ini, karena sudah dipastikan izin-izin pertambangan ini akan menghancurkan bentang alam dan ekosistem di wilayah Kalteng. Hal ini akibat praktek pengelolaan pertambangan yang digunakan adalah metode open pit mining (tambang terbuka)," terang pria yang akrab dipanggil Rio tersebut.
Dalam catatan Walhi, sudah terdapat 7 izin konsesi pertambangan batubara milik BHP Biliton dan 1 buah milik Asmin Koalindo Tuhup seluas 362.733 hektar. Itu merupakan milik perusahaan asing, dengan izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) hingga masa kontrak pada tahun 2033 nanti.
"Sementara transportasi rel kerata api, bukanlah untuk tranportasi reguler untuk rakyat. Namun, untuk mengangkut dan mengeruk "SDA di Kalteng, padahal yang memperoleh keuntungan adalah perusahaan asing. Sementara yang menerima dampak bencana ekologi adalah masyarakat Kalteng," tuturnya. (ans/awa/jpnn)
PALANGKA RAYA - Rencana pembangunan rel Kereta Api (KA) di Kalimantan tampaknya bakal menghadapi kendala. Para aktivis lingkungan hidup menolak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Waingapu NTT, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Innalillahi, Anak Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Viral Warga Asal Sultra Mengaku Ditolak Dinsos Jatim, Ternyata
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Perampokan Sadis di Kampar, Wanita Tewas, Uang Rp 40 Juta dan Perhiasan Raib