Walhi Ungkap Potensi Kekayaan Desa Wadas yang Terancam Akibat Tambang
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta Halik Sandera mengungkapkan sejumlah potensi yang dimiliki Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) sebagai sumber kehidupan warga.
Selain batu andesit yang bakal ditambang untuk proyek Bendungan Bener, Desa Wadas juga memiliki 27 mata air bersih yang terancam tercemar akibat aktivitas tambang.
"Walaupun dalih pemerintah itu tidak berada di lokasi, mata air itu, kan, tidak harus berada di lokasi rencana penambangan, tetapi itu ada di sekitarnya. Kalau bentang alamnya berubah, itu berdampak terhadap mata air,” ucap Halik saat dihubungi JPNN.com, Senin (14/2).
Selain itu, Walhi Yogyakarta mencatat berbagai potensi alam lain pun terdapat di desa tersebut. Baik yang dikelola secara harian hingga musiman.
Halid menyebut potensi itu antara lain air nira yang biasa dipanen warga dari pohon aren baik pagi maupun sore hari.
Dari komoditas itu, warga biasanya membuat gula aren yang dijual ke pasar tradisional maupun ke pedagang lainnya.
“Pasar gula aren secara alami sudah terbangun, dikirim ke pasar tradisional atau dikirim sesuai pesanan ke pedagang baik skala pengepul atau pedagang yang selama ini sudah berkomitmen dengan warga,” kata dia.
Kemudian, untuk hasil alam musiman yang menunjang hidup masyarakat, Desa Wadas mempunyai kebun durian dan tanaman kopi. Durian di sana bahkan bisa dipanen setiap bulannya meski hasilnya tak sebanyak saat panen raya.
Walhi mengungkapkan potensi kekayaan Desa Wadas, Purworejo, Jateng yang terancam akibat tambang batu andesit.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- PGN Perlu Didukung Agar Berlari Kencang Kelola Gas Bumi
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Anggap ASN di Boyolali Tak Netral, Tim Pengawal Demokrasi Somasi Plt BKN
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024