Wali Kota Batu Bantah soal Uang Rp 200 Juta, Alphard Bro!
Perinciannya, Rp 300 juta sudah digunakan untuk melunasi pembelian mobil Alphard milik wali kota. Sedangkan Rp 200 juta diserahkan saat OTT kemarin. ”Jadi sebagian fee dipotong untuk melunasi pembayaran Alphard,” terang Laode.
Sementara Kabag Layanan Pengadaan Edi Setiawan, kata Laode, mendapat jatah Rp 100 juta dari Pilip. Uang itu ditengarai sebagai ucapan terimakasih untuk panitia pengadaan karena perusahaan Pilip keluar sebagai pemenang tender proyek di Kota Batu.
Laode menjelaskan, sejatinya pihaknya mengamankan 5 orang dalam OTT itu. Dua lainnya adalah Yunaedi, sopir wali kota dan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Batu Zadim Efisiensi. Namun, mereka hanya diperiksa sebagai saksi.
Untuk kepentingan penyidikan, KPK kemarin menyegel ruang kerja wali kota, ruang unit layanan pengadaan pemkot, ruang kepala BKD dan beberapa ruangan di kantor Pilip.
KPK berupaya menelusuri indikasi korupsi di proyek-proyek lain di Kota Batu seiring banyaknya laporan dari masyarakat setempat. ”Tentu kami masih telusuri,” imbuh Laode. (tyo/far/lum)
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengaku tidak tahu-menahu darimana asal uang yang menjadi barang bukti OTT KPK tersebut.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Nasib Sahbirin Noor Setelah Jadi Tersangka di KPK
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang 2, Banyak Honorer Ogah Mendaftar
- Lebih 3 Jam Geledah Ruang Kerja Gubernur Kalsel, KPK Bawa Satu Koper
- 5 Berita Terpopuler: OTT KPK di Kalsel, Profil Orang Kepercayaan Terungkap, Ternyata Ini yang jadi Bancakan
- Operasi Senyap KPK di Kalsel, 4 Pejabat Ditangkap & Uang Rp 10 Miliar Disita
- Nilai OTT KPK di Kalsel Hampir Setengah Kekayaan Sahbirin Noor alias Paman Birin