Wali Kota Bogor Tolak Omnibus Law: Ada Usulan Aneh

jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku tidak setuju dengan RUU Omnibus Law yang kini dibahas pemerintah dengan DPR.
Sebab, Bima Arya mendengar terdapat ketentuan Bupati bisa diberhentikan oleh seorang Gubernur di dalam RUU Omnibus Law.
"Ada usulan yang aneh. Beredar usulan bupati dan wakil bupati bisa diberhentikan gubernur," kata Bima Arya ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).
Selain itu, Bima Arya juga mendengar RUU Omnibus Law bakal menghapus ketentuan IMB. Wali Kota dari PAN itu jelas menolak IMB dihapus.
"Saya tidak setuju IMB dihapus, yang diperlukan adalah penyederhanaan perizinan. Jadi, poinnya adalah penyederhanaan sistem atau rezim perizinan, bukan penghapusan IMB," ungkap dia.
Bima Arya berharap pembahasan RUU Omnibus Law melibatkan kepala daerah. Hingga saat ini, pemerintah dan DPR belum terbuka ketika membahas RUU Omnibus Law.
"Jadi Omnibus Law perlu dibuat dengan partisipasi, kepala daerah harus dilibatkan. Jangan dibuat tertutup," kata dia. (mg10/jpnn)
Salah satu isi draf Omnibus Law yang didengar Bima Arya yakni ketentuan Bupati bisa diberhentikan oleh seorang Gubernur.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Kelulusan Peserta Tes PPPK Tahap 1 Dibatalkan, Akan Ada Verval Dokumen, Jangan Kaget Ya!
- Kata Khofifah, Kepala Daerah Bakal Pakai Seragam Komcad
- Retreat Kepala Daerah Bakal Lebih Detail, Berlangsung 1 Minggu
- Wamendagri Bima Serahkan Dokumen Kependudukan untuk Bayi yang Lahir 25 Desember
- Bima Arya Pastikan Perayaan Natal Berjalan Lancar
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah