Wali Kota Ini Bikin Puskesmas Perahu, Lolos PTN Dikasih Rp 1 Juta plus Beasiswa

jpnn.com - KARAKTERISTIK Kota Sibolga, Sumut, tidak jauh berbeda dengan daerah pesisir umumnya. Rata-rata daerah pesisir tertinggal dari sisi kesehatan. Kesadaran masyarakat akan kesehatan juga kurang. Sarana dan prasarana kesehatan pun tidak memadai. Hal itu juga dirasakan Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk pada awal menjabat.
Selain soal kesehatan, bidang pendidikan tidak kalah mengkhawatirkan. Angka putus sekolah sangat tinggi. Tingkat kemiskinan juga sangat tinggi. ’’Celakanya, masyarakat di pesisir cenderung konsumtif,’’ ungkap Syarfi saat diwawancarai Jawa Pos.
Semua itu merupakan tantangan tersendiri. Bagi Syarfi, tidak mudah mengubah cara berpikir warga tentang pendidikan dan kesehatan. ’’Saya sering berkata kepada warga, seharusnya kita malu kalau memakai perhiasan emas, tetapi anak tidak sekolah,’’ kata mantan anggota DPR dari Partai Golkar tersebut.
Karena itulah, pada awal menjabat, Syarfi mengalokasikan sebagian besar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk pendidikan (35,4 persen) dan kesehatan (18,9 persen). Pada awal periode, APBD Sibolga sangat kecil, hanya Rp 292 miliar.
Fokus pertama Syarfi adalah meningkatkan fasilitas kesehatan bagi warga. Seluruh warga mendapat jaminan kesehatan, baik dari pusat, provinsi, maupun kota. ’’Saat ini hampir seluruh warga, 95,67 persen, sudah mendapat jaminan kesehatan,’’ tegasnya.
Fasilitas rumah sakit juga ditingkatkan. Dokter spesialis ditambah. Begitu juga, peralatan di RSUD dr Ferdinand Lumban Tobing ditambah. Salah satunya, alat cuci darah. RSUD tersebut juga naik kelas dari RSUD tipe C menjadi tipe B.
Warga Sibolga juga tinggal di sejumlah pulau. Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi mereka, pemkot membuat puskesmas unit perahu bermotor. Puskesmas perahu yang dibiayai dari dana alokasi khusus (DAK) Rp 1,1 miliar itu beroperasi mulai April 2015.
’’Kami juga gunakan untuk sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan bagi warga di pinggir laut,’’ jelas Syarfi.
KARAKTERISTIK Kota Sibolga, Sumut, tidak jauh berbeda dengan daerah pesisir umumnya. Rata-rata daerah pesisir tertinggal dari sisi kesehatan. Kesadaran
- Di tengah Defisit Angggaran, Pemprov Riau Alokasikan Rp 10 M untuk Bangun Rumah Dinas
- KIT Batang Jadi KEK, Ahmad Luthfi: Membantu dalam Pembangunan Wilayah
- APBD Riau Defisit Rp 3,5 Triliun, Gubernur Pusing, Wagub: Tak Perlu Dirisaukan!
- Menjelang Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Alternatif Tol Palembang-Betung
- Pengamat: Dedi Mulyadi Otokratik, tetapi Bukan Otoriter
- Kerangka Manusia Ditemukan di Ladang Tebu Bantul, Polisi Bilang Begini