Wali Kota Lepas Pawai Ogoh-ogoh Pertama di Kota Kupang
“Kalau di Kristen ada pawai kemenangan, di Islam ada Sedipuan maka di Hindu ada pawai Ogoh-ogoh yang baru tahun ini tercapai,” ungkap Jonas.
Ketua Panitia hari raya Nyepi 2017, I Wayan Susana, mengatakan, dalam rangkaian menyambut hari raya Nyepi tahun ini, telah dilaksanakan sejumlah kegiatan. Di antaranya kegiatan donor darah, penanaman pohon, dan pembagian sembako bagi warga kurang mampu di kelurahan Fatubesi.
Selain itu, pada tanggal 24 Maret lalu telah dilaksanakan pengobatan gratis bagi para narapidana di lapas dewasa, serta upacara Melasti (25 Maret) di pantai Kelurahan Pasir Panjang yang diikuti oleh umat Hindu di Kota Kupang.
Dan pawai Ogoh-ogoh, pada Senin (27/3), kata Wayan, merupakan bentuk bakti umat Hindu terhadap konsep spiritual bahwa manusia harus menjaga hubungan baik antar sesama manusia, dan hubungan dengan alam dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Dijelaskan, makna dalam pawai Ogoh-ogoh ini merupakan cerminan dari sifat buruk manusia, dan diarak keliling kota agar aura-aura negatif yang ada dibakar atau dimusnahkan sebagai tanda penghancuran aura dan sifat negatif yang dimiliki manusia. Dengan demikian Nyepi dimaknai sebagai upaya merefleksikan diri dari tahun-tahun sebelumnya, dan dengannya manusia menjadi lebih baik ke depan.
Dikatakan, untuk mendukung kesuksesan pawai Ogoh-ogoh ini, Pemkot Kupang menyumbang dana senilai Rp 30 juta.(mg25/aln)
Senin (27/3) petang, di alun-alun Balai Kota Kupang, Wali Kota, Jonas Salean melepas peserta pawai Ogoh-ogoh. Pawai dalam rangka memeriahkan hari
Redaktur & Reporter : Friederich
- 3.864 KPPS Akan Bertugas di 552 TPS Kota Kupang Pada Pilkada 2024
- BI NTT Ungkap Pemicu Inflasi di Kota Kupang
- Mewaspadai Penularan Hepatitis Akut, Warga Diminta Serius Menjaga Kebersihan Diri
- Terkesan Melihat Kota Kupang, Jokowi Sampaikan Harapan, Begini Kalimatnya
- Gaungkan Hari Nyepi di Sidang IPU, Putu Rudana: Ini Solusi Menjawab Perubahan Iklim
- Hasto Sebut Semangat Nyepi Jaga Keseimbangan Alam dan Kehidupan