Wali Kota Menyamar jadi Kernet Truk, Dipungli Pegawai Dishub
Kepada sejumlah wartawan Fasha mengatakan Sidak yang ia lakukan untuk menindaklanjuti tanggapaan miring masyarakat terhadap pungli di Kota Jambi.
"Tadi saya sengaja naik truk batu bara. Memang tertangkap tangan oknum pegawai Dishub mengambil Pungli. Mereka ngambil uang supir Rp 2000, karcis tidak diberikan," katanya.
Seharusnya, kata Fasha mobil tersebut masuk terminal, namun oleh pegawai dishub mobil tidak diarahkan ke dalam terminal.
Para petugas dishub memungut retribusi di depan terminal. Seharusnya para supir membayar retribusi dengan besaran variatif, tergantung besar kecilnya truk. “Seharusnya truk bayar empat sampai enam ribu,” ujarnya.
Fasha mengungkapkan, meskipun nilainya pungli yang dilakukam oknum petugas Dishub tersebut kecil, namun jika yang melintas satu malam ada 500 truk, mereka bisa mendapatkan uang Rp 1 juta.
"Saya perkirakan ada sekitas empat ratus sampai lima ratus truk yang melintas setiap malam," sebutnya.
Fasha menuturkan, ada juga kejanggalan lain di terminal truk paal 10. Lampu terminal tidak menyala, padahal lampu jalan di sebelahnya tetap menyala. “Jadi memang agak gelap. Nanti itu harus dinyalakan,” sebutnya.
Diungkapakan Fasha, pungli ini merupakan salah satu penyebab bocornya PAD Kota Jambi dari terminal Truck. Pasalnya setiap target yang ditetapkan selalu tidak terpacai.
JAMBI – Genderang perang terhadap berbagai macam aksi pungutan liar (pungli) menjalar ke daerah. Kota Jambi salah satunya. Wali Kota Jambi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter