Wali Kota Semarang jadi Orang Tua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB

Wali Kota Semarang jadi Orang Tua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mendatangi rumah keluarga Vita Azahra dan menjadikannya sebagai anak asuhnya lewat Program Gerbang Harapan. FOTO: Wisnu Kusuma/JPNN.com.

Kedua orang tuanya, Warsito (39) dan Uminiya (42) hanya bekerja sebagai tukang pijat di rumah kontrakan kecil di Jalan Gondang Raya Tembalang.

Seharusnya, dengan kondisi keluarga Vita Azahra masuk kategori P1 (miskin ekstrem), tetapi pada DTKS Kementerian Sosial tercatat sebagai P4 (rentan miskin).

Kriteria yang masuk dalam sistem PPDB 2024 pada jalur afirmasi hanya tiga yaitu, P1 (miskin ekstrem), P2 (sangat miskin), dan P3 (miskin). Karena itulah yang membuat Vita Azahra gagal mendaftar PPDB. (mcr5/jpnn)

 

Mbak Ita jadi orang tua asuh bagi anak pasutri tunanetra yang tertolak PPDB SMA Semarang.


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News