Wali Kota tak Mau Dengar Cerita Kuntilanak
Mantan Kepala BKD Kalbar itu menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang menolak idenya.
"Kita berpikir kreatif dibilang gila, dibilang syirik," ucap Kartius.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Firdaus Zar'in menyarankan agar Pemprov bersilahturrahmi dan berkonsultasi terlebih dahulu kepada para tokoh sejarah atau para generasi pendiri Kota Pontianak.
"Silahturrahmi lah ke pendiri, ahli waris kerajaan, anak cucunya, seperti apa," imbuhnya.
Menurut Zar'in, pembangunan tugu di sebuah daerah biasanya dihubungkan dengan ikon tertentu.
Seperti di Surabaya, ada tugu hiu dan buaya. Ikon-ikon yang dibuat selalu memiliki bentuk, yang secara umum disepakati oleh masyarakat.
"Kalau kuntilanak secara fisik seperti apa. Mitosnya seperti apa. Jangan setelahnya jadi perdebatan," katanya.
Jika tujuannya ingin menyedot PAD dari kunjungan wisatawan domestik maupun luar, masih banyak destinasi yang bisa dikembangkan, seperti wisata alam, wisata budaya, kuliner dan sebagainya.
Niat Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar Kartius untuk membangun tugu kuntilanak di Kota Pontianak, tampaknya sudah
- Pontianak Optimistis Raih Juara Umum Festival Melayu Kalbar XIII 2024
- Diproduseri Gito Huang, Film Anak Kunti Bakal Syuting Di Yogyakarta
- Bahasa Melayu Pontianak, Kain Kalengkang dan Arsitektur Masjid Jami Ditetapkan sebagai WBTb
- Lagi, Pontianak Meraih Penghargaan Kota Layak Anak
- Kota Pontianak Sukses Meraih Kotaku Award 2023
- Porprov XIII Kalbar, Kota Pontianak Menargetkan Juara Umum