Wali Nanggroe Aceh Singgung Soal Penyelesaian Keadilan Bagi Korban Konflik
Kemudian, kaum nelayan serta komponen masyarakat lain dalam mempercepat pembangunan kesejahteraan rakyat.
Malik menuturkan, pergerakan ekonomi Aceh masih bergantung pada sumber Anggaran pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) semata.
Semestinya, Aceh harus mengelola potensi pertanian, perikanan, peternakan dengan membangun infrastruktur yang mendukung peningkatan kualitas produksi, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh.
"Sumber-sumber mata pencaharian masyarakat harus dilindungi dan buka secara luas, agar perekonomian masyarakat Aceh dapat terjaga dan terlindungi," kata mantan Perdana Menteri GAM itu.
Malik lebih lanjut menyatakan bahwa tantangan damai Aceh selama 16 tahun ini juga terlihat dari praktik perilaku politik yang korup, menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang akhirnya sangat merugikan masyarakat.
Selain itu, kata Malik Mahmud, tantangan damai Aceh lainnya adalah pandemi COVID-19.
Masyarakat harus berperang dengan musuh ganas dan tidak terlihat.
COVID-19 ini telah membunuh, menghancurkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh dan bangsa Indonesia hingga dunia.
Wali Nanggroe Aceh menyinggung soal penyelesaian keadilan bagi para korban konflik Aceh di masa lalu.
- Imam Masykur Diculik & Dianiaya Oknum Paspampres hingga Tewas, Wali Nanggroe Aceh Angkat Bicara
- Hadiri Maulid Raya, Muzani Gerindra Singgung Sumbangan Masyarakat Aceh untuk Negara
- Temui Wali Nangroe Aceh, Wamen ATR Tegaskan Komitmen Pemerintah soal Lahan Bagi Eks Kombatan
- Wali Nanggroe Aceh Temui Jenderal Dudung
- Bersilaturahmi dengan Wali Nanggroe, Sekjen PDIP Dukung Aceh Maju Sesuai Kultur dan Keistimewaan
- Wali Nanggroe Aceh Minta Mahasiswa Giat Melakukan Kajian Hukum