Walikota Perempuan Ini Anggap Aksi Keras sebagai Pil Pahit

jpnn.com - TEGAL – Wali Kota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno angkat bicara terkait desakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang meminta DPD Partai Golkar mencabut dukungan terhadapnya.
Bagi dia, apa yang dilakukan ormas pada Sabtu (10/5) lalu, ibarat pil pahit untuk melakukan sebuah gebrakan pembangunan.
”Desakan ormas menjadi pil pahit untuk saya melakukan gebrakan,” katanya usai menghadiri acara KPU Kota Tegal di Plaza Hotel Tegal, Senin (12/5).
Dia menjelaskan, pil pahit disini maksudnya, apa yang dilakukan ormas itu dijadikan sebagai masukan. Bagi dia, masukan itu mau tidak mau harus dilakukan untuk memulai langkah pelaksanaan apa yang sudah diprogramkan.
Pejabat yang akrab disapa Bunda Sitha itu mengatakan, pemerintahannya baru berjalan sekitar 40 hari, sehingga sangat tidak mungkin semua program yang direncanakannya dapat dijalankan seluruhnya.
Dia mengakui, tidak memakai program kerja 100 hari. Namun demikian, rencana melakukan perubahan yang lebih baik, sesuai visi-misi yang diusung, akan dilaksanakan secara bertahap. ”Visi-misi bakal kami laksanakan step by step,” tegasnya.
Lebih jauh diuraikan, sehari selepas resmi dilantik menjadi wali kota pada 23 Maret lalu, dia menyatakan langsung bekerja. Salah satunya dengan bersilahturahmi dan mengunjungi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemkot Tegal.
Tentunya, sambung Bunda Sitha, sembari meminta program kerja pada masing-masing SKPD untuk dipelajari.
TEGAL – Wali Kota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno angkat bicara terkait desakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang meminta DPD Partai Golkar
- THR PNS & PPPK Pasaman Rp 27 Miliar, Pencairan Menunggu Transfer Anggaran dari Pusat
- Tol Palembang-Betung Dibuka Fungsional Mulai H-7 Lebaran 2025
- Bocah Tewas Terseret Banjir di Palangka Raya
- 5 Sungai Meluap, Bandung Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi
- Rumah di Madiun Terseret Arus, Pemilik Ikut Hanyut
- Banjir di Padangsidimpuan, 711 Jiwa Mengungsi