Walikota Pusing Mikirin Anak Punk
Minggu, 27 Juni 2010 – 18:11 WIB
JAMBI -- Walikota Jambi dr H Raden Bambang Priyanto pusing memikirkan tingkah laku komunitas anak-anak punk yang masih saja berkeliaran di kawasan Kota Jambi. Bandelnya kelompok anak-anak muda dengan ciri khas rambut dicat warna-warni dengan model tegak berdiri itu dikhawatirkan terus mengganggu ketertiban kota. Lebih jauh, walikota khawatir komunitas itu membesar dan dapat mengkontaminasi anak-anak muda Jambi. Dijelaskan, berdasarkan pendataan yang dilakukan Dissosnaker, sebagian besar anak punk yang berkeliaran di jalanan Kota Jambi berasal dari luar provinsi. Mereka bergabung dengan komunitas anak punk Jambi. Mereka berasal dari Sumatera Utara, Lampung, Palembang, Jakarta, Padang, Bandung, Sidoarjo, Serang, dan Riau.
Raden Bambang pun memerintahkan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi untuk tak kendor menggelar razia. Pasalnya, mereka yang sudah tertangkap saat razia, masih juga berkelakuan sama tatkala dilepas. Padahal, lanjut Raden Bambang, saat dalam proses pembinaan oleh Disosnaker, anak-anak muda punk itu diajari hidup teratur, sholat dan belajar mengaji.
“Disosnaker akan razia dalam waktu dekat, anak punk itu kurang bagus karena mengganggu ketertiban,” kata Raden Bambang. Selain itu, dikhawatirkan anak-anak punk dapat mengkontaminasi anak-anak muda Jambi. Bambang mengakui, anak punk itu sudah sering ditangkap bahkan telah di bina oleh Disosnaker seperti hidup teratur, sholat dan belajar mengaji.
Baca Juga:
JAMBI -- Walikota Jambi dr H Raden Bambang Priyanto pusing memikirkan tingkah laku komunitas anak-anak punk yang masih saja berkeliaran di kawasan
BERITA TERKAIT
- Begini jadinya Kalau 2 Gajah di Wonogiri Sedang Berahi
- Polda Kaltara Bongkar 33 Kasus TPPO, 193 Korban Diselamatkan
- Dispertan PP Karanganyar Catat 50 Hewan Ternak Terjangkiti PMK
- Kebakaran Menghanguskan Bangunan Pembuatan Bingkai di Kramat Jati
- Mulai 2025 & Seterusnya, Pemkot Pekalongan tak Merekrut Honorer Baru Lagi
- 34 Calon Jemaah Haji Kotawaringin Mengundurkan Diri, Alasannya Berbeda-beda