Walk Out

Oleh: Dahlan Iskan

Walk Out
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Dari minyak mentah itu ekonomi Toha membaik. Kekayaannya saat ini sekitar Rp 50 miliar. Tidak punya utang.

Kekayaan Toha masih kalah jauh dari kekayaan Luci, tetapi Toha telah jadi tokoh riil yang secara nyata telah membela ekonomi masyarakat.

Dan lagi Toha hampir tidak keluar biaya. Dia tidak perlu melalukan serangan fajar.

Waktu kampanye pun banyak acara yang disiapkan oleh kelompok masyarakat sendiri. Legalisasi minyak mentah dari sumur tua itu memang menyangkut nasib puluhan ribu rakyat Muba. Mereka merasa semua itu berkat jasa Toha.

Toha juga orang yang berjuang untuk keluarga. Dia anak nomor tiga dari sembilan bersaudara. Kakaknya sudah menikah sehingga punya tanggungan keluarga. Enam adiknya harus sekolah.

Maka begitu tamat SMP Toha memutuskan untuk bekerja. Apa saja. Termasuk membantu ayah mencari kayu di hutan.

Berbulan-bulan kayu itu tidak menghasilkan uang. Harus terkumpul banyak dulu. Lalu dijadikan lanting -diikat-ikat di atas sungai. Lanting itu dihanyutkan di sungai Musi sampai ke Palembang.

Di kota besar itulah kayu dijual. "Satu tahun dapat uang satu kali," kenang Toha. "Biarlah saya tidak sekolah. Yang penting semua adik saya bisa terus sekolah," ujar Toha.

Toha akan tercatat sebagai satu-satunya calon kepala daerah yang berani walk out saat debat terbuka. Yakni debat antar-calon bupati Musi Banyuasin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News