Wall Street Cemaskan Ekonomi AS
Senin, 06 Oktober 2008 – 12:19 WIB
''Banyak kekhawatiran menciptakan volatilitas. Orang takut bahwa bailout tidak bisa menyelesaikan masalah di pasar kredit,'' kata Anthony Conroy, head trader BNY Convergex, afiliasi dari Bank of New York. ''Data ekonomi dalam beberapa hari terakhir ini sangat buruk dan outlook pendapatan juga tidak menggembirakan. Kita bisa mengatasi satu masalah dengan dana talangan. Tapi, tidak ada lagi yang bisa diharapkan,'' lanjutnya.
Baca Juga:
Tingkat suku bunga LIBOR tiga bulanan dalam USD, yang menjadi suku bunga acuan bagi industri perbankan, merangkak naik hingga 4,33375 persen. Itu level tertinggi sejak Januari.
''Perekonomian akan ambruk jika paket (bailout) tidak ada,'' ujar John Ogg, analis website keuangan, 24/7 Wall Street. ''Tapi, perekonomian masih akan memburuk dan memasuki resesi. Bailout mungkin tidak cukup menyelamatkan ekonomi dan bahkan mungkin sudah terlambat.'' (RTR/AFP/aan/dwi)
NEW YORK - Penandatanganan persetujuan program bailout (penjaminan atau penyelamatan lewat dana talangan) senilai USD 700 miliar tidak membawa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa