Wamen ESDM Anggap Subsidi BBM Seperti Membiayai Perang
Kamis, 15 Desember 2011 – 17:36 WIB

Wamen ESDM Anggap Subsidi BBM Seperti Membiayai Perang
Pada tahun 2009, BBM untuk transportasi 37,2 milyar liter, rumah tangga 4,7 milyar liter, industri 9,8 milyar liter, listrik 8,9 milyar liter dan ABRI 0,5 milyar liter, ungkapnya.
Baca Juga:
"Apabila harga BBM Rp8000 per liter dan bisa mengganti 80 persen transportasi dengan BBG seharga Rp4000 per liter setara premium akan menghemat Rp4000 per liter atau Rp119 trilyun," ungkapnya.
Demikian juga halnya dengan strategi mengganti 80 persen memasak dengan LPG seharga Rp4000 per liter setara minyak tanah akan menghemat Rp4000 per liter atau Rp15 trilyun. Belum lagi kalau bisa mengganti 80 persen BBM untuk listrik dengan energi lain akan menghemat Rp5300 per liter atau Rp38 trilyun, kata Widjajono Partowidagdo.
"Dana yang dihemat lebih dari Rp170 trilyun untuk harga BBM Rp8000 per liter itu dapat digunaan untuk pembangunan infrastruktur dan mengembangkan kemampuan migas dan energi nasional seta kemampuan nasional lainnya sehingga menciptakan banyak lapangan kerja," kata Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan Lapangan Migas, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB itu.
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Widjajono Partowidagdo mengatakan penggunaan APBN untuk subsidi bahan bakar
BERITA TERKAIT
- Bank Raya Targetkan 10 Ribu Nasabah Baru pada Pesta Rakyat Nusantara di TMII
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Menurun, Cabai Masih Tinggi
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Strategi Bank Raya Memperkuat Layanan Digital, Lewat Kecanggihan Fitur & Kinerja
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi