Wamen LHK Alue Dohong Susuri Kota Solo Dalam Gowes Ramah Iklim 2024

Di samping itu, Solo juga ditetapkan sebagai kota paling layak ditinggali (most livable city) pada 2017, 2019, dan 2022.
Setelah kegiatan bersepeda, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon pengendali polutan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dalam jangka panjang.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri juga meresmikan Project Rintisan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Penyerap Polutan.
Taman ini diharapkan dapat berfungsi sebagai paru-paru kota dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang yang bersih dan sehat bagi masyarakat.
"Taman ini akan menjadi tempat di mana kita dapat merasakan kesejukan dan keindahan alam, sekaligus mengingatkan kita akan tanggung jawab kita dalam menjaga lingkungan,” ujar Alue.
Acara ini juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada pengguna program Cycling Saving Carbon (CSC) yaitu sebuah inisiatif untuk mengajak masyarakat mengurangi jejak karbon melalui bersepeda.
Penghargaan ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai motivasi untuk terus berupaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Program Cycling Saving Carbon adalah pemberian insentif kepada pesepeda harian. Pilot program ini telah diuji coba di kalangan pekerja bersepeda di Jakarta dan sekitarnya.
Wamen LHK Alue Dohong, perwakilan dari Wali Kota Solo ikut bersepeda menempuh jarak 10 KM menyusuri Kota Solo dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Sedunia.
- Pemerintah Menegaskan Tata Kelola Daur Ulang Limbah Baterai EV Sangat Penting
- Datangi Pramono, Amnesty International Desak Soal Perubahan Iklim hingga Penanganan Banjir
- Investasi Cerdas Panel Surya Bisa Jadi Penyelamat Bumi, Berikut Faktanya
- 2 Terminal PET Raih Proper Hijau dari KLHK
- Indonesia Re Bahas Strategi Asuransi dalam Mitigasi Perubahan Iklim
- Hijaukan Pesisir, PNM dan Sukarelawan BUMN Tanam 1.000 Mangrove