Wamen Viva Yoga Yakin Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada dan jadi Lumbung Pangan Dunia

Untuk meningkatkan produksi, lanjuty dia, perlu dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Intensifikasi menurut Viva Yoga terbagi atas tiga hal.
Pertama, meningkatkan produktifitas melalui sarana produksi pertanian yakni benih bersertifikat, pupuk, air irigasi, serta penunjang lainnya.
Kedua, mengurangi susut panen dengan alsintan paska panen (harvester, RMU).
Ketiga, meningkatkan indeks pertanaman melalui optimalisasi lahan eksisting (air irigasi dan pengolahan lahan).
“Sedang ekstensifikasi ditempuh lewat menambah lahan baku sawah dan mencetak lahan atau sawah baru," terangnya.
Keinginan untuk mencapai swasembada pangan, menurut Viva Yoga saat ini menghadapi beragam tantangan.
“Meski demikian tantangan tersebut harus dihadapi dan dikelola sehingga tidak menjadi rintangan”, ujar mantan Pengurus HKTI di bawah pimpinan Prabowo Subianto pada masa itu.
Dia mengungkapkan tantangan tersebut adalah, pertama, stagnasi produksi pangan. Padi turun sekitar 1,1 persen pada 2019-2023, rendahnya produktifitas lahan budidaya ikan 0,6 ton/ha/tahun.
Wamen Viva Yoga menjadi keynote speech dalam ‘Outlook Agriculture KAHMI 2025’ yang berlangsung di KAHMI Center, Jakarta, Kamis (30/1)
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan
- Rakernas IKA SKMA Bahas Rekomendasi Dukung Swasembada Pangan & Pengelolaan SDA Berkelanjutan
- TNI dan IPB Bersinergi Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan