Wamenag: Pramuka Harus Memperluas Medan Gerakan di Medsos

“Sebanyak 170 juta, di antaranya, adalah pengguna aktif dan militan di media sosial. Ini menjadi potensi yang dapat diarahkan menuju hal-hal yang baik dan produktif," paparnya.
Dia mengatakan dalam gerakan di dunia nyata maupun maya, aktivis Gerakan Pramuka PTK bisa menjadi duta moderasi beragama.
Yaitu, generasi yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan, dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
Dia menjelaskan moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan dalam beragama.
Menurut Zainut, wawasan moderasi beragama, kultur, dan nilai agama yang moderat yang dipelajari di kampus, harus disebarkan kepada setiap lapisan masyarakat.
Langgam dan model pendidikan ala Gerakan Pramuka dengan sistem among, menyenangkan, dan penuh dengan nuansa rekreatif, bisa berkontribusi besar untuk mendesiminasikan moderasi beragama.
"Gerakan Pramuka juga bisa menjadi sarana strategis untuk melakukan tabayun, cek dan ricek berbagai pemahaman yang jauh dari nilai-nilai inklusif," pesan Wamenag Zainut Tauhid.
Dia berharap PWN PTK mampu melahirkan mahasiswa unggul, cerdas, dan berkarakter serta peka terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang. (esy/jpnn)
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengajak Pramuka mahasiswa memperluas medan gerakan di media sosial (medsos)
- Dari Jepara ke Dunia, Natural Wood Sukses Tembus 25 Negara
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet
- Hadirkan Inovasi Digital, Tugu Insurance Sabet 2 Penghargaan Digital Brand Awards
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan Terbaru soal Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Hasan Nasbi Angkat Bicara
- Fadia A Rafiq: Tukang Sayur Saja Ada Musuh, Apalagi Bupati