Wamenaker Afriansyah Noor Memuji Transformasi Balai Latihan Kerja Sawahlunto
jpnn.com, SAWAHLUNTO - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor memuji sekaligus menyatakan kekagumannya dengan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) Sawahlunto.
Dia mengungkapkan partisipasi dan dukungan penuh pemerintah kota bersama perusahaan-perusahaan tambang di daerah tersebut mampu mewujudkan terlaksananya pelatihan alat berat di Sawahlunto.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan di Sawahlunto yang turut mendukung terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi teknik otomotif alat berat," kata Wamenaker Afriansyah saat berkunjung ke BLK Sawahlunto, Jumat (1/9).
Wamenaker Afriansyah optimistis dengan sinergi yang terus dilakukan Pemkot Sawahlunto dan perusahaan tambang, target untuk mewujudkan tenaga kerja Indonesia kompeten dapat diraih.
Dia juga memberikan apresiasi kepada Pemkot Sawahlunto yang telah membantu memfasilitasi proses hadirnya nomenklatur unit satuan pelayanan (satpel) pelatihan vokasi dan produktivitas di BLK Sawahlunto.
"Hadirnya satpel tersebut merupakan langkah nyata dari transformasi BLK yang berfungsi menjangkau masyarakat dengan permintaan pasar kerja di wilayah tersebut," terangnya.
Hingga saat ini, Kemnaker terus berupaya melakukan transformasi BLK secara terstruktur, sistematis dan masif terhadap aspek kelembagaan, program, SDM, fasilitas sarana pelatihan, branding, dan kerja sama dengan industri.
Hal ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan kredibilitas UPTP BLK dalam pengembangan, pemberdayaan, dan pelaksanaan pelatihan.
BLK Sawahlunto binaan BPVP Padang merupakan satu tiga satpel pelatihan vokasi dan produktivitas yang telah dibangun di Indonesia
- Pertamina Gelar Program Pelatihan Pembalap Muda Indonesia Bersama VR46 Riders Academy
- Begini Cara BNI Memberdayakan Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong
- Mau Bekerja di Jepang? Begini Syarat yang Harus Dipenuhi
- Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Menjadi 59 Tahun, Begini Penjelasan Kemnaker
- 4 Perbedaan Dokter Spesialis dan Dokter Umum
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan