Wamenaker Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Migrasi Aman di Konferensi Internasional

jpnn.com, JENEWA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk meningkatkan tata kelola migrasi internasional yang aman dan teratur dalam Konferensi Internasional Kedua tentang Regulasi Rekrutmen Internasional.
Konferensi yang diselenggarakan International Organization for Migration (IOM) di Jenewa ini menjadi forum penting bagi negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam menangani isu-isu migrasi global.
Wamenaker Afriansyah Noor dalam sambutannya mengatakan Indonesia sebagai anggota Global Compact for Safe, Orderly, and Regular Migration (GCM) berkomitmen untuk mendukung upaya global dalam meningkatkan tata kelola migrasi internasional.
"Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kebijakan di tingkat nasional, regional, dan global yang mendukung migrasi aman dan teratur," kata Wamenaker Afriansyah Noor, Jenewa, Senin (10/6).
Wamenaker Afriansyah juga memaparkan berbagai langkah konkret yang telah diambil pemerintah Indonesia.
Di tingkat nasional, Indonesia telah membentuk layanan rekrutmen terintegrasi yang bertujuan mengurangi biaya migrasi dan mencegah praktik penyelundupan manusia serta perdagangan manusia.
"Layanan ini memfasilitasi proses dan tata kelola yang lebih baik efisien dan aman bagi para pekerja migran," jelasnya.
Indonesia juga telah menginisiasi program Desa Migran Produktif (Desmigratif), yang merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, organisasi masyarakat sipil, dan donor.
Ini yang disampaikan Wamenaker Afriansyah dalam Konferensi Internasional Kedua yang diselenggarakan IOM di Jenewa
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
- Pekerja Migran Asal Jateng Capai Ribuan Orang, Ahmad Luthfi Siapkan Role Model Pendampingan dan Pelatihan
- Menhut: MoU dengan Kemnaker untuk Perluas Lapangan Kerja-Pemberdayaan Petani Hutan
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi