Wamendag: Crypto Harus Terlembaga

Ini berdampak pada proses transaksi, pergudangan dan logistik serta pengiriman.
"Dalam masa pandemi, ini sangat berguna karena dianggap sebagai solusi keterbatasan interaksi yang harus dilakukan pada saat harus melakukan aktivitas ekonomi dan perdagangan," terangnya.
Menurut kajian penelitian yang dilakukan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), pada 2020 perdagangan online sudah mencapai seperlima dari perdagangan retail di dunia.
Ke depan, perdagangan online akan terus meningkat dan membentuk budaya baru dalam transaksi dan proses konsumsi masyarakat.
Ketiga, teknologi juga memberikan pengaruh dalam perdagangan dalam hal memberikan fasilitasi pola-pola interaksi dan transaksi yang dilakukan oleh perdagangan lama.
Ini misalnya terjadi dalam hal pembayaran yang bisa dilakukan secara digital. Demikian pula dengan proses pengiriman dan pergudangan, sudah mulai difasilitasi pengaturan dan monitoringnya dengan teknologi informasi.
Indonesia menurut Wamendag Jerry harus mengoptimalkan manfaat teknologi pada ketiga segmen tersebut. Ini penting agar perdagangan Indonesia bisa berlangsung secara efesien dan berdaya saing serta menciptakan peluang-peluang baru.
“Kita harus memaksimalkan dalam menciptakan produk digital baru maupun dalam hal mengoptimalkan pola perdagangan lama dengan teknologi," tandas Jerry Sambuaga. (esy/jpnn)
Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan crypto harus teratur dan terlembaga dan harus di bawah pengaturan negara
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad
- Beberapa Crypto Exchange Terdampak Gangguan AWS, Bagaimana Dengan Indodax?
- Rayakan Ultah ke-5, Aplikasi PINTU Gelar Berbagai Event Menarik Hingga Beragam Promo
- Bitcoin Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global
- Pintu Academy Bahas Strategi Arbitrase dalam Trading Cryptocurrency
- PINTU Hadirkan Cara Baru Kirim THR, Yuk Cobain!
- 4 Faktor ini Membuat Cryptocurrency Jadi Pilihan Investasi yang Menarik