Wamendag Sampaikan Informasi Menggembirakan Soal Kripto, Simak!

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pada tahun kemarin tercatat aset kripto tumbuh sebesar Rp 64,9 triliun dan Rp 859,4 triliun pada 2020, kemudian periode Februari 2022 tercatat Rp 83,8 triliun.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan jumlah calon pedagang fisik aset kripto di Indonesia yang telah memiliki tanda daftar dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) tercatat bertambah sebanyak 18 perusahaan.
"Dalam waktu dekat, sangat dimungkinkan jumlah tersebut akan terus bertambah," ujar Jerry dalam webinar Diskusi dengan tema “Seberapa Potensi Kripto Anak Bangsa?”," Selasa (29/3).
Menurut Jerry, dua tahun belakangan menjadi tahun yang menarik bagi perkembangan perdagangan fisik aset kripto di Indonesia.
Hingga Februari 2022, nilai transaksi tumbuh 14,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
"Perkembangan yang luar biasa ini perlu dikawal bersama agar perdagangan fisik aset kripto di Indonesia tetap berada di koridor yang benar,” kata Jerry.
Wamendag menegaskan Kementerian Perdagangan melalui Bappebti telah menerbitkan sejumlah regulasi terkait aset kripto.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
- Kantongi Lisensi MSB, MLPRU Siap Perluas Layanan Kripto di AS
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia
- 4 Cara Melakukan Analisis Fundamental Dalam Kripto
- Beberapa Crypto Exchange Terdampak Gangguan AWS, Bagaimana Dengan Indodax?
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Upbit Indonesia Bagikan Strategi Investasi Kripto di Tengah Melemahnya Rupiah